Jepang Membatasi Perawatan Pasien Covid19 Di Rumah Sakit

Pemerintahan Jepang ini hari mengenalkan peraturan baru yang minta pasien Covid19. Dengan tanda-tanda ringan untuk menutup diri di tempat tinggal dibanding ke tempat tinggal sakit. Karena mulai hari ini pemerintahan Jepang mencatatkan kasus covid19 yang sedang meningkat secara signifikan.

Peraturan Pemerintahan Jepang Dalam Menghadapi Kasus Covid19

Dirinci di parlemen oleh Pertama Menteri Yoshihide Suga, gagasan baru ini mempunyai tujuan untuk amankan tempat tidur tempat tinggal sakit cuman untuk beberapa kasus serius Covid-19, atau mereka yang beresiko sakit kronis karena virus itu.

Taktik baru ini ada di tengah-tengah rekor 4.166 kasus harian Covid-19 yang disampaikan di Tokyo, kota tuan rumah Olimpiade 2020.

Dan itu ikuti robohnya mekanisme perawatan kesehatan di Osaka di bulan April, saat kenaikan infeksi yang mendadak di situ mengakibatkan tempat tinggal sakit kerepotan—dan beberapa kematian berkaitan Covid di tempat tinggal karena kekurangan tempat tidur tempat tinggal sakit, AP memberikan laporan.

Menjaga peraturan baru, Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan (MHLW), Norihisa Tamura, menjelaskan, “Wabah sekarang sudah masuk babak baru,” melapor AP. “Kemampuan tempat tinggal sakit terbatas.”

Sekarang ini ada sekitaran 14.000 pasien dengan tanda-tanda enteng yang diisolasi di tempat tinggal — yang bertambah lebih dari 10 kali lipat dari bulan kemarin, menurut AP. 8.000 orang yang lain sedang menanti untuk dirawat di tempat tinggal sakit atau dirawat di hotel yang direncanakan ulangi secara eksklusif.

Menanggapi kritis yang makin bertambah, Pak Suga siang hari ini melangsungkan tatap muka genting dengan 5 menteri khusus, diantaranya dari Kementerian Revitalisasi Ekonomi dan MHLW.

Beberapa petinggi menimbang untuk adopsi limitasi selanjutnya di luar kondisi maklumat genting sekarang ini di Tokyo — yang ke-4 semenjak virus itu serang Jepang di awal 2020 — dan perlakuan pra-darurat di daerah lain di negara tersebut.

Ditambah lagi, beberapa langkah baru ini sedang diperhitungkan dengan anggapan jika infeksi di Tokyo bakal melewati 5.000 kasus Covid-19 tiap hari, melapor penyiar lokal TBS.

Disamping itu, perdana mentri umumkan jika pemerintahan pas target untuk capai maksudnya memberinya vaksinasi jumlah double untuk beberapa fantastis manula—atau sekitaran 40 % komunitas—pada bulan akhir.

Tetapi, variasi Delta yang lebih menyebar yang sekarang ini menebar di Jepang, yang bertanggungjawab atas beberapa fantastis infeksi baru, terjadi ke orang di bawah umur 40 tahun, yang beberapa fantastis masih tetap enggak divaksin.

Dan demografi berikut yang beberapa fantastis meremehkan keinginan tinggal di tempat tinggal dan jarak sosial yang lain di bawah kondisi genting maklumat dan perlakuan penangkalan Covid-19 yang lain, hingga jadi memperburuk kritis.

Ini memunculkan pertanyaan mengenai taktik anti-Covid-19 pemerintahan sekarang ini, khususnya apa program vaksinasi dan beberapa langkah jarak sosial bisa menyeimbangi infeksi, ketidakpedulian yang semakin makin tambah meluas di kelompok anak muda, dan kritis tempat tidur tempat tinggal sakit yang membubung.

Saat itu ini hari, cluster infeksi Covid-19 pertama diketemukan dalam Perkampungan Olahragawan Tokyo 2020, melapor penyiar lokal TBS.

Gugusan itu mengikutsertakan 12 anggota team renang artistik Yunani, salah satunya empat olahragawan dan satu official dipastikan positif Covid-19 pada 3 Agustus.

Sementara tersisa dari barisan dekat dipastikan negatif, hubungan sama mereka yang positif jadi perhatian.