Klub Sepak bola papan atas asal Prancis PSG telah menerima kuhuman denda sebanyak 100.000 euro jika dirupiahkan sekitar 1,6 miliar rupiah, hal ini terkait scouts yang telah terbukti merekrut pemain dengan melihat jenis ras dan entis yang pernah mereka buat dalam peraturan sebelumnya.
Kesalahan yang dilakukan oleh PSG memang sudah ada dalam hukum sepak bola Prancis, dimana setiap klub tidak diperbolehkan memilih jenis ras dan etnis sebagai pemainya.
Pihak komite sepak bola Perancis memberikan hukuman tersebut berdasarkan seorang saksi yang merupakan mantan oficial klub PSG yang bersama tiga tahun dari 2015-2018, ditambah lagi saksi kuat dari general manajer PSG bernama Jean-Claude-Blanc yang diketahui oleh pihak pengelola liga saat itu.
Blanc merupakan salah satu mantan yang pernah mengelolah PSG pada tahun 2011 silam, dirinya mengaku bahwa tidak mengerti dengan masalah rasial yang telah melibatkan klubnya, dirinya sampai saat ini juga terhindari dari kasus tersebut dikarenakan dirinya mengambil sikap Kooperatif.
Tepatnya bulan November lalu, sebuah situs investigasi mediapart memberikan tuduhan terhadap Football-Leaks dimana pihak PSG masih menghimbau untuk agen pencari pemain harus memenuhi empat kriteria dari setiap pemain.
Kriteria yang diminta dari pihak PSG ada empat yaitu, Antillais(india barat), Maghrebin (africa utara), Afrique noire(afrika kulit hitam), dan Francais (prancis). Keempat keriteria tersebutlah yang membuat PSG terjerat masalah dimana hukum sepak bola Prancis melarang adanya mengumpulkan data dari ras setiap orang.
Meski banyak klub sepak bola yang mencoba membela PSG dengan alasan hal ini memang sudah yang umum terjadi dalam dunia sepak bola, meski tidak memiliki niat untuk menghina sebuah ras dari seorang individu.